SMPN 5 BOJONEGORO SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA NASIONAL

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro patut berbangga diri. Alasannya, dua sekolah binaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro mampu raih penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional. Dua sekolah itu adalah SMPN 5 Bojonegoro dan SMP N 2 Balen. Perolehan penghargaan tersebut diharap mampu memotivasi sekolah-sekolah di Bojonegoro untuk mendapatkan penghargaan sama.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Nurul Azizah mengatakan, dua kepala sekolah penerima penghargaan tersebut sudah berangkat ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta Kamis (21/12).
Dua sekolah binaan DLH tersebut, secara langsung menerima penghargaan Adiwiyata dari Kementrian di Gedung Manggala Wanabhakti Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Alhamdulillah, ini prestasi membanggakan bagi Pemkab Bojonegoro secara umum dan dinas terkait secara khusus,” kata Nurul kemarin.
Nurul menerangkan, kebanggaan menerima penghargaan adiwiyata bukan karena selembar piagam dan tropi nya. Melainkan ada hal lebih penting. Yakni, adanya perubahan lingkungan sekolah, dari sebelumnya kurang diperhatikan, kini semakin diperhatikan.
Bahkan, secara tidak langsung, kini sekolah-sekolah sudah mulai beretika dan berwawasan lingkungan. Sehingga, lingkungan sekolah jadi bersih, indah dan rindang. Dampaknya, suasana belajar mengajar pun kian kondusif.
Terkait dua sekolah mendapatkan penghargaan, menurut Nurul, memang sangat pantas mendapat penghargaan nasional. Untuk SMPN 5 Bojonegoro misalnya, setiap siswa punya buku tabungan bank sampah yang bekerjasama dengan Bank Jatim.
Sedangkan untuk SMPN 2 Balen, memiliki inovasi dalam penanaman bunga bougenvil yang indah dan teduh. Tidak hanya itu, mereka juga menerapkan ekstrakurikuler kolam ikan/perikanan.
Nurul mengatakan, dengan adanya dua sekolah mendapat penghargaan nasional, jumlah sekolah di Bojonegoro mendapatkan penghargaan adiwiyata, baik kabupaten, provinsi, nasional ataupun mandiri, total sebanyak 65 sekolah. Jumlah tersebut, menurut dia, lebih banyak dibanding raihan adiwiyata Kabupaten Lamongan maupun Tuban.
Dia menamabahkan, secara intens, DLH bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melakukan pembinaan dan kampanye lingkungan di sekolah-sekolah. Adanya sinergi pembinaan tersebut, memang berdampak positif. Selain banyak sekolah mulai memperhatikan sektor lingkungan, juga meraih penghargaan tingkat Nasional.
Sementara itu, Kepala Diknas Bojonegoro, Hanafi mengatakan, ada tiga target pendidikan atau sekolah. Selain kualitas akademik, karakter juga lingkungan. Nah, banyaknya siswa memiliki wawasan lingkungan, harapannya tiga target pendidikan bisa terwujudkan. Karena itu, pihaknya bertekad agar semua sekolah berjuang untuk bisa memiliki wawasan lingkungan.
“Kami targetkan pada 2020 ada 200 sekolah mendapat adiwiyata,” kata dia.
Hanafi menambahkan, dengan memiliki wawasan lingkungan, tujuan utamanya bukan pada penghargaan. Melainkan sekolah-sekolah memperoleh adiwiyata tersebut bisa menyebarkan kultur adiwiyata ke masyarakat. Perilaku menjaga kebersihan dan keindahan, bisa ditularkan ke masyarakat umum.